Manifesto SPRI
Manifesto
SPRI
Serikat
Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI)
"Melawan Pemiskinan Sistemik, Membangun Kedaulatan Rakyat"
Sejak reformasi bergulir, rakyat Indonesia terus dijanjikan kesejahteraan yang tak kunjung tiba. Di tengah narasi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang digaungkan oleh penguasa dan elite politik, rakyat justru dihadapkan pada kenyataan yang pahit: harga pangan tak kunjung turun, biaya pendidikan dan kesehatan terus melonjak, sementara tarif listrik dan harga BBM kian membebani kehidupan sehari-hari.
Statistik resmi seperti yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) kerap menyatakan bahwa angka kemiskinan menurun. Namun, data tersebut tak pernah mampu menggambarkan kenyataan hidup di lapangan. Rakyat merasakan bahwa kemiskinan tidak berkurang—justru semakin merajalela. Ukuran teknokratis yang digunakan negara untuk mendefinisikan "kemiskinan" justru menutupi wajah asli dari penderitaan rakyat.
Rakyat Indonesia tidak pernah memilih untuk miskin. Mereka bekerja keras setiap hari, menggunakan segala daya upaya untuk bertahan hidup dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Namun, setiap upaya mereka berulang kali dipatahkan oleh sistem yang menindas. Bukan karena mereka kurang mampu, melainkan karena sistem ekonomi-politik yang dengan sengaja memiskinkan.
Kita hidup dalam sistem kapitalisme yang eksploitatif dan diskriminatif—yang menjadikan rakyat sebagai alat produksi semata, sementara kekayaan dinikmati oleh segelintir elite dan oligarki. Upah buruh ditekan serendah-rendahnya, harga kebutuhan pokok dibiarkan liar oleh mekanisme pasar, dan layanan dasar seperti pendidikan serta kesehatan dikomodifikasi, hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu membayar mahal. Ini adalah wajah kapitalisme paling primitif yang dibiarkan beroperasi tanpa kendali di negeri ini.
Melihat kondisi ini, kami—Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI)—tidak tinggal diam. Kami hadir sebagai kekuatan rakyat yang dibangun dari bawah, oleh rakyat miskin, untuk rakyat miskin. Kami bukan sekadar organisasi advokasi; kami adalah bagian dari rakyat yang bangkit dan melawan ketidakadilan struktural.
Selama lebih dari satu dekade, kami telah berada di tengah masyarakat, mengorganisasi, melayani, dan memperkuat suara mereka yang terpinggirkan. Kami melatih keberanian, membangun kesadaran politik, dan memperjuangkan hak-hak dasar rakyat yang selama ini dirampas oleh sistem. Kami sadar bahwa perjuangan ini berat, penuh cemooh, tekanan, dan keterbatasan. Tapi justru dari kekurangan itulah kekuatan kami tumbuh—karena kami lahir dari rahim rakyat miskin itu sendiri.
Kami tidak membawa janji-janji kosong. Kami membawa komitmen yang dibangun dari realitas sehari-hari. Kami bukan elite, kami bukan politisi pencitraan—kami adalah rakyat yang tak mau tunduk.
Untuk itu, kami menyatakan: cukup sudah rakyat Indonesia ditipu dan dimiskinkan! Saatnya membangun kekuatan politik alternatif yang berpihak pada rakyat.
Pangan, Pekerjaan, Perumahan, Pendidikan, Kesehatan, dan Energi bukan untuk diperdagangkan—itu adalah hak dasar yang harus dijamin untuk semua!
Pangan,
Pekerjaan, Perumahan, Pendidikan, Kesehatan, dan Energi untuk Semua!
Hidup Rakyat! Lawan Pemiskinan! Bangun Kedaulatan Rakyat!
Cianjur, 3 Juli 2013