27 Sep 2025 842
Kenapa Gerakan Rakyat Perlu Membangun Partai Politik?
Sudah Cukup! Rakyat Harus Bangkit dan Berjuang!
Reformasi 1998 yang berhasil menggulingkan Soeharto, ternyata tidak serta merta mengubah struktur kekuasaan politik-ekonomi di Indonesia. Sistem politik yang dijanjikan lebih demokratis justru tetap dikuasai oleh elite lama dan pemilik modal. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa oligarki tetap berkuasa melalui kooptasi terhadap partai politik dan lembaga negara.
Selama ini, rakyat terus diminta bersabar. Tapi sampai kapan? Reformasi yang kita perjuangkan bersama telah dibajak! Agenda keadilan sosial digantikan dengan kebijakan neoliberal. Pemodal dan elite borjuasi makin berkuasa, sementara kelas pekerja dan rakyat miskin tetap diinjak!
Dalam situasi krisis demokrasi yang dibajak oleh oligarki, membangun Partai Partai Politik bukan hanya menjadi pilihan strategis, melainkan keharusan sejarah. Partai ini harus lahir dari rahim perjuangan rakyat, bukan dari elit politik yang berkepentingan melanggengkan sistem. Ia harus menjadi alat kolektif untuk merebut kekuasaan dan mentransformasikannya demi kepentingan rakyat tertindas.
Kegagalan Partai Buruh & PRD-Prima
1.Partai Buruh: Gagal Menjadi Wadah Politik Rakyat Tertindas. Partai Buruh justru menjalin kompromi dengan kekuasaan yang seharusnya dilawan. Alih-alih menjadi alat perjuangan kelas pekerja, ia tunduk pada logika parlemen dan elite.
2.PRD sebagai pembangun Partai Prima sudah berganti haluan. Banting stir ke kanan. Alih-alih menjadi oposisi sejati, PRIMA kini bersekutu dengan rezim Prabowo, padahal ia mewakili kelanjutan kekuatan lama yang menindas rakyat. Ini adalah pengkhianatan terhadap semangat perlawanan rakyat!
Mengapa Kita Butuh Partai Politik Baru?
1.Vacuum politik alternatif: Tidak ada lagi partai yang benar-benar mewakili suara rakyat miskin, buruh, petani, nelayan, dan kaum tertindas.
2.Elitisme dan kooptasi: Semua partai besar dan yang mengaku "kiri" telah terkooptasi oleh sistem elite. Tidak ada lagi suara independen rakyat di panggung kekuasaan.
3.Kebutuhan akan alat politik mandiri: Rakyat tidak bisa terus menjadi penonton sejarah. Rakyat butuh alat politik militan, demokratis, dan egaliter yang dibangun dari bawah.
Konsep Umum Partai Politik Baru
1.Menyatukan Perlawanan Sosial dalam Satu Strategi Politik Bersama. Gerakan buruh, tani, masyarakat adat, mahasiswa, hingga gerakan lingkungan—semua ini masih tercerai-berai. Kita perlu menyatukan kekuatan dalam satu kerangka perjuangan strategis yang terpimpin dan berorientasi kekuasaan rakyat.
2.Menantang Dominasi Elite Borjuasi. Kita harus menghadirkan partai yang berani menantang dominasi elite. Bukan partai yang menyesuaikan diri, tapi yang mengguncang status quo, yang berdiri di garis depan bersama rakyat tertindas, bukan para pemilik modal.
3.Merebut Kekuasaan secara Demokratis. Partai ini tidak bersandar pada kudeta atau elitisme, tapi mengorganisir kekuatan rakyat untuk merebut kekuasaan secara sah dan demokratis, demi menegakkan ekonomi-politik yang adil, setara, dan bebas eksploitasi.
Rakyat Tidak Bisa Lagi Mengandalkan Elite!
Elite politik telah gagal. Reformasi telah dibajak. Rakyat dikhianati. Kita tidak bisa menitipkan nasib kita kepada kursi-kursi parlemen yang dibeli cukong dan dikuasai oligarki. Undang-undang seperti UU Cipta Kerja dan UU Minerba hanyalah alat legalisasi perampasan hak-hak rakyat. Ini bukan demokrasi, ini borjuasi dalam kostum demokrasi!
Sudah Saatnya Rakyat Bangkit dan Membangun Partainya Sendiri ! Di tengah krisis representasi dan dominasi politik oligarki, kebutuhan akan partai politik yang benar-benar lahir dari denyut nadi rakyat pekerja semakin mendesak. Kita tidak membutuhkan partai yang hanya menjadi perpanjangan tangan pemodal atau alat tawar-menawar elite, melainkan:
1.Partai yang lahir dari perlawanan rakyat. Bukan partai yang dibentuk di ruang-ruang rapat elite kekuasaan, melainkan partai yang tumbuh dari pergulatan nyata rakyat dalam menghadapi ketidakadilan. Partai ini terbit dari dapur-dapur buruh, sawah-sawah petani, lorong-lorong sempit kota, dan suara-suara rakyat yang selama ini dibungkam.
2.Partai yang membela kepentingan buruh, tani, miskin kota, dan rakyat tertindas. Bukan partai yang menjadikan rakyat sebagai alat kampanye menjelang pemilu, namun kemudian berpaling kepada kepentingan segelintir pemilik modal. Partai ini akan berdiri tegas melawan ketimpangan, membela hak-hak dasar, memperjuangkan keadilan sosial, serta menolak segala bentuk eksploitasi dan perampasan sumber daya rakyat.
3.Partai yang melatih kader rakyat, bukan makelar kekuasaan. Bukan partai yang hanya mencetak politisi oportunis yang berlomba naik tangga kekuasaan, tapi partai yang melahirkan kader-kader ideologis—yang berpikir kritis, bekerja bersama rakyat, dan siap menjadi penggerak perubahan jangka panjang. Pendidikan politik rakyat adalah jantung dari gerakan ini.
Bangun Partai Politik Gerakan Rakyat;
Sekarang atau Tidak Sama Sekali!
Ajak kawan-kawanmu! Organisir lingkar perjuangan! Mulailah dari basis!
Dari pabrik, dari kampus, dari kampung, dari desa!
Partai ini bukan soal logo dan legalitas, tapi tentang keberanian untuk memimpin perubahan.
Rakyat harus merebut kembali masa depannya!